Dampak Internet Bagi Pelajar

Gambar Ilustrasi - Gernerated Gemini AI


DAMPAK INTERNET BAGI PELAJAR
Andri, S.Pd (GURU PAI SD NEGERI 8 PARITTIGA)

Sejarah teknologi telah membawa kita kearah zaman yang canggih dan luar biasa, dari jaman yang dulu belum bisa menggunakan teknologi sekarang semua kalangan sudah bisa menggunakan teknologi dengan leluasa dan bebas. Teknologi di era sekarang sudah membuat orang candu akan pengguanaannya, tiap jam maupun detik tidak bisa lepas dengan teknologi, candu itu tidak menutup kemungkinan baik dari kalangan usia tua muda semua bisa menggunakannya. 

Kecanggihan teknologi ini membuat semua orang candu dan lupa akan waktu baik tua maupun muda, apalagi di era sekarang teknologi internet sangat mudah untuk didapatkan dan mudah untuk mengakses dunia maya. Kecanduan ini tentunya sudah mewabah seluruh dunia tiada hari tanpa menggunakannya. Tiada lain tiada bukan yaitu teknologi handphone yang semua orang sudah memilikinya baik yang tua maupun muda, hal inilah memudahkan orang untuk berkomunikasi dengan siapapun dan dimanapun, baik yang ada di dalam negeri maupun luar negeri sekalipun.

Kemudahan teknologi ini tentunya bisa berdampak positif dan negatif bagi anak-anak pelajar yang ada di Indonesia karena dengan mudahnya mengakses dunia internet dengan lancar. Anak-anak SD contohnya banyak anak-anak SD yang sudah memiliki handphone dengan berbagai varian merk atau type handphonenya. Anak-anak ini dengan leluasa menggunakannya dan berselancar di internet dengan bebas tanpa adanya pengawasan.

Berakar dari masalah itu penulis merasa pentingnya pengawasan dari orang tua agar digunakan dengan baik dan tidak menyimpang kearah negatif. Orang tua harus lebih intens lagi dalam mengawasi anak-anaknya dalam menggunakan handphone apalagi yang terhubung dengan internet, orang tua harus saling bekerjasama dalam mengawasinya agar anak-anak tidak terjerumus ke arah negatif.

Peran orang tua sangat dibutuhkan, anak-anak tidak boleh dilepas begitu saja, apalagi tanpa pengawasan langsung dari orang tuanya. Inilah mengapa teknolgi bisa menjadi jembatan sebagai penentu masa depan anak-anak, mau dibawa kearah positif atau negatif.

Dalam konteks pembelajaran, guru memiliki peran penting untuk mengajarkan nilai-nilai kearah yang lebih baik. Guru Pendidikan agama Islam (PAI), misalnya, dapat memberikan nilai-nilai moral seperti berbicara yang sopan santun kepada orang tua maupun teman sebayanya, serta juga memberikan pemahaman tentang baik buruknya dunia teknlogi atau internet teruatama didalam dunia bermedsos yang paling dalamnya. Tentunya dengan pendekatan yang seperti ini pelajar tidak hanya belajar tentang nilai-nilai keagamaan tetapi juga belajar menggunakan teknologi internet dengan nilai-nilai positif.

Internet di daerah kita masing-masing semua sudah masuk secara masal dan lebih leluasa dalam mengaksesnya, namun yang menjadi pusat perhatian adalah anak-anak yang masih berusia belasan ataupun kurang dari itu. Begitu maraknya penggunaan internet dikalangan anak-anak, entah kita tidak tau apa yang mereka akses tapi ada juga dari sisi posotifnya anak-anak yang menggunakan internet untuk kebutuhan sekolah mereka seperti pemberian tugas dari guru, sehingga anak-anak bisa mengaksesnya dari internet untuk menjawab serta mencari referensi-referensinya. 

Handphone yang kebanyakan digunakan anak-anak biasanya adalah untuk bermain game dan lainnya, sehingga dengan bermain game ini menyita waktu yang banyak dan anak-anak terbawa suasana sehingga lupa akan waktunya. Tugas dan kewajibanya terlupakan sehingga Pelajaran-pelajaran disekolah menjadi terbangkalai atau tidak dikerjakan. Inilah yang tentunya menjadi perhatian orang tua agar bisa membatasi antara bermain handphone dan belajar. Sehingga balance antara keduanya dan tidak timpang sebelah yang dominan bermain handphone untuk bermain game.

Orang tua harus memberikan contoh yang baik kepada anak-anak, dan lebih mengedepankan anak-anak, banyak-banyaklah mengajari anak untuk membaca buku, atau berkebun dan lainnya yang sifatnya positif dan tidak melulu bermain handphone karena dari sisi negatifnya handphone dan internet bisa merusak pola anak apalagi anak-anak yang tidak diawasi sama sekali, anak-anak masih polos tidak sewajarnya anak-anak rusak gara-gara melihat yang tidak seharusnya untuk dilihat oleh anak-anak. 

Posting Komentar

0 Komentar