Riuh Ibu Kota

Gambar Ilustrasi - Generated Gemini AI

Riuh Ibu Kota
Oleh : Mursalim


Hiruk pikuk ibu kota, yah seperti biasanya udara panas dari pagi sampai pagi lagi tetap terasa di ibu kota. Pertarungan gerakan gerbong dan ideologi masih terus berpacu dalam kehidupan di ibu kota. Berbagai macam pekerjaan semuanya bergerak seperti pasang surutnya air laut.

Pertemanan silih berganti persahabatan dan persaudaraan beda darah semakin pekat seperti khalayaknya ibu kota Jakarta. Para petarung singlefighter terus gigih dalam hembus kerasanya tembok di darat bahkan di lautan.

Makin hari perkembangan teknologi membuat ibu kota Republik Indonesia yaitu jakarta, semakin cinta saya dengan negara ini dengan berbagai macam suku ras etnis semuanya ada di jakarta. Bahkan yang tidak ada pun di ada-adakan dan yang ada bisa di tiadakan.

Berbicara persoalan tentang politik bermacam semuanya ada. Tetapi saya tidak akan jauh berbicara politik malam ini. Karna ada yang lebih penting dari itu tentang hidup, bagaimana kita di paksa harus terus melaju melesat dengan tujuan dan cita cita kita sebagai manusia. Baik untuk individual, kelompok, bahkan untuk keluarga.

Hidup di ibu kota mengajarkan kita satu hal yang sama. Bahwa setiap orang sedang berusaha bertahan, berlari, atau sekadar tetap berdiri. Di balik gedung-gedung tinggi yang menjulang, ada mimpi-mimpi kecil yang disimpan rapat dalam tas lusuh para pekerja. Ada harapan yang terus dijaga dalam doa seorang ibu yang menunggu anaknya pulang larut malam. Ada perjuangan yang tak pernah terlihat, tetapi nyata terasa.

Karena pada akhirnya, hidup bukan tentang seberapa cepat kita sampai, tetapi tentang seberapa kuat kita bertahan dan seberapa tulus kita melangkah. Di tengah panasnya aspal kota, di antara bisingnya mesin dan ambisi, kita tetap manusia yang punya mimpi. Dan itulah yang membuat kita terus melaju.

Jakarta, 10 September 2023

Posting Komentar

1 Komentar

  1. Semangat para pejuang
    Kita ini perintis bukan pewaris

    BalasHapus