![]() |
| Septio, S.Sos (Foto Istimewa) |
Oleh:
Septio, S.Sos- Alumni IAIN SAS Bangka Belitung
Kata legowo
sudah terdengar sangat lumrah di beberapa media sosial dan di sekitar kita.
legowo merupakan salah satu kosakata dalam bahasa jawa. Legowo adalah sikap
yang menunjukkan suasana Hati yang tenang, dama, dan iklas menerima apapun.
Mengutip buku
Indahnya Hidup Dengan Legowo karya Al Fatih bahawa legowo adalah menerima
dengan ikhlas dan sabar terkait masalah-masalah yang sedang terjadi. Seseorang
yang legowo cenderung memiliki hati yang damai dan ikhlas karena sudah tertanam
dalam hatinya. Mereka juga cenderung memiliki sifat ikhlas atau rela, dan
mereka akan selalu tersenyum dalam segala hal.
Dalam hidup,
seseorang yang selalu dalam posisi berpikiran yg berlebihan (overthinking)
sangat sulit untuk menerapkan kata legowo. Karena menerapkan tak semudah
membalikkan telapak tangan. Orang yang selalu overthinking yang berlebihan
dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik yang menimbulkan
kecemasan. Dari kecemasan itu biasa membuat seseorang sangat tertekan.
![]() |
| Septio, S.Sos (Foto Istimewa) |
Kecemasan adalah
reaksi pikiran dan tubuh terhadap situasi yang membuat kita stres atau di bawah
tekanan, berbahaya, asing, atau mengancam. tanda-tanda kecemasan ini termasuk
perasaan tidak nyaman, tertekan, dan takut.
Sebagai lulusan
Sarjana Sosial, jurusan bimbingan dan konseling Islam, penulis berpendapat
bahwa konseling individu dengan pendekatan kognitif behavioral memungkinkan
konseling mengakses pikiran irasional dan maladaptive mereka, dan mendorong
mereka untuk menjadi lebih rasional atau lebih adaptif. Ini adalah salah satu
jenis layanan bimbingan konseling yang dapat digunakan untuk mengurangi
ruminasi (kekhawatiran yang berulang). Untuk membantu klien yang mengalami
masalah ruminasi (kekhawatiran yang berulang) teknik konseling kognitif
behavior dapat menjadi referensi yang kuat dalam bimbingan dan konseling.
![]() |
| Septio, S.Sos (Foto Istimewa) |
Jadi, kita
sebagai makhluk sosial ada baik nya tidak perlu khawatir dalam kondisi apapun
dan bersikap legowo yang dimana harus menerima masalah dengan tulus dan sabar.
Sikap legowo muncul karena seseorang lebih suka menerima hal-hal yang tidak
sesuai dengan harapan dan menggunakannya sebagai pelajaran hidup.
“Agara bisa
lebih tenang dan fokus dalam memperbaiki diri sendiri, spion dulu diri kita,
baru klakson orang lain.”

0 Komentar