![]() |
| Dokumentasi Penulis (Foto Istimewa) |
Di teras rumah yang hening malam
Sepi bersandar pada angin pelan
Kau datang membawa senyuman damai
Sahabat sejati, pelipur lara tak usai
Sepi bersandar pada angin pelan
Kau datang membawa senyuman damai
Sahabat sejati, pelipur lara tak usai
Segelas kopi mengepul hangat
Racikan cerita dalam tiap seruputnya
Kau dengarkan keluhku tanpa bertanya
Hanya hadir, sejukkan jiwa yang resah
Di bawah bulan yang menatap teduh
Kita bicara tentang hidup yang jujur
Beban terasa ringan, derita pun kabur
Dalam hadirmu, malam tak lagi murung
![]() |
| Dokumentasi Penulis (Foto Istimewa) |
Persahabatan kita seperti kopi hitam
Pahitnya jujur, manisnya dalam
Tak perlu gula, cukup kebersamaan
Hati saling erat dalam keikhlasan
Pahitnya jujur, manisnya dalam
Tak perlu gula, cukup kebersamaan
Hati saling erat dalam keikhlasan
Ada hangat dari cerita yang menyatu
Sahabat, engkau penerang kalbu
Di teras ini, kita takkan pernah kelu
Kini malam tak lagi membeku
5 Januari 2025

0 Komentar